Klinik Apollo - Penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri telah menjadi permasalahan kesehatan global yang mendesak. Infeksi seperti gonore (kencing nanah), klamidia, dan sifilis dapat memiliki dampak serius pada kesehatan individu serta berpotensi menyebar dengan cepat melalui kontak seksual.
Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami cara-cara efektif dalam mencegah penyebaran penyakit kelamin bakterial ini.
Artikel ini akan menjelaskan beberapa langkah penting yang dapat diambil untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari infeksi bakteri penyakit kelamin.
3 Penyakit Kelamin yang Disebabkan oleh Bakteri
 |
| Img: klinikapollojakarta.com |
Berhubungan intim tanpa pengaman yang steril, menjadi pekerja seks komersial, pelaku persanggamaan sesama jenis, merupakan faktor yang sangat berisiko.
Tidak hanya virus herpes, berbagai bakteri dari jenis penyakit yang berbeda bisa masuk kemudian bersarang. Hanya dengan diagnosis lah, pengidap mengetahui pemicunya.
Terdapat tiga penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri, yang bisa menginfeksi dan menular kepada pria dan wanita.
1. Sifilis atau Raja Singa
Sifilis atau raja singa adalah penyakit yang menular secara seksual. Penyebab penyakit sifilis adalah Treponema pallidum.
Penyakit yang satu ini dapat menandai seseorang dengan infeksi berupa luka kemerahan di mulut, kelamin, atau anus.
Datangnya infeksi sifilis pada tahap awal ini akan berlangsung selama berbulan-bulan. Luka atau lesi yang timbul di tempat yang terinfeksi tidak mengandung rasa nyeri.
Namun, mudah menular dan menyebabkan komplikasi. Seringnya, komplikasi, seperti impotensi, kelumpuhan, kebutaan, dan yang mengancam jiwa dapat muncul pada saat pengidap tidak menerapkan penanganan.
2. Gonore atau Kencing Nanah
Penyakit kelamin yang bernama gonore ini memiliki ciri yang khas, yaitu nanah yang keluar dari kemaluan pengidap.
Neisseria gonorrhoeae, istilah ini mengacu pada penyebabnya. Ketika penis atau vagina mengeluarkan urine, cairan nanah yang kental dan berbau akan keluar.
Selain tu, mereka akan merasakan perih saat berkemih. Anda harus berhati-hati dengan penyakit kelamin yang satu ini karena komplikasi penyakit bisa muncul.
Misalnya, radang panggul, epididimitis, dan mudah terinfeksi HIV/AIDS.
3. Infeksi Klamidia
Chlamydia trachomatis, bakteri ini menjadi patogen yang paling sering menimbulkan penyakit menular seksual bernama klamidia.
Walaupun begitu, gejala penyakit tersebut tidak muncul secara signifikan. Banyak orang yang tertular tanpa sadar.
Oleh karena itu, gunakan kondom saat berhubungan seksual, jangan mencuci alat kemaluan dengan cara yang salah, serta rutinlah melakukan pemindaian klamidia.
Itulah tiga jenis penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Apabila Anda mengalami gejala dari salah satu penyakit di atas, segera kunjungi dokter.
Dokter dapat memberikan saran melalui konsultasi, seperti pengobatan dan pencegahan infeksi berulang.
Pencegahan Bakteri Penyakit Menular Seksual
Dengan meningkatkan kesadaran akan pencegahan, kita dapat secara efektif mengurangi angka penyebaran penyakit ini dan menciptakan masyarakat yang lebih sehat.
- Praktek Seks Aman: Penting untuk menggunakan kondom saat berhubungan seks, baik itu penetrasi vagina, anus, maupun oral. Kondom adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah penularan penyakit kelamin bakterial.
- Menjalani Tes dan Pemeriksaan Rutin: Pemeriksaan dapat mengidentifikasi infeksi pada tahap awal, sehingga penanganan dapat dilakukan dengan segera dan meminimalisir risiko penyebaran.
- Hindari Berganti-ganti Pasangan Seksual: Bergantian pasangan seksual meningkatkan kemungkinan terpapar bakteri penyebab infeksi kelamin.
- Berbagi Informasi: Jika Anda telah didiagnosis dengan penyakit kelamin bakterial, segera beri tahu pasangan seksual Anda agar mereka juga dapat mencari perawatan yang diperlukan dan mencegah penyebaran lebih lanjut.
- Edukasi Diri Sendiri: Perbanyak pengetahuan Anda tentang penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri, gejala, dan cara penularannya.
Dengan mengadopsi langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti praktek seks aman, pemeriksaan rutin, dan berbagi informasi dengan pasangan, kita dapat mengurangi risiko penularan dan membangun masyarakat yang lebih sehat.
Penting bagi kita semua untuk menjadi bagian dari upaya ini, meningkatkan kesadaran, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita.
Sumber: Klinik Apollo
0 Komentar