Cara Mencegah Keputihan Berbau Busuk

Ilustrasi Cara Mencegah Keputihan Berbau Busuk

Klinik Apollo - Bagaimana cara mencegah keputihan? Harus Anda ketahui, vagina yang sehat menghasilkan sekresi dalam bentuk bakteri yang dapat membantu mencegah infeksi dengan menciptakan lingkungan asam.

Sekresi ini adalah jenis keputihan yang normal, namun ada keseimbangan yang halus dalam cairan vagina yang sehat.

Jika keseimbangan ini terganggu karena suatu alasan, vagina menjadi rentan terhadap infeksi.

Berikut kami akan menjelaskan bagaimana cara mencegah keputihan. Mari simak artikel di bawah ini.

Fakta Unik Mengenai Keputihan dan Cara Mencegahnya

Salah satu tanda yang paling umum infeksi vagina adalah keputihan. Biasanya disertai oleh faktor lain, seperti gatal, ruam, atau bahan semi padat berwarna putih dan menggumpal.

Keputihan memiliki bau yang tidak sedap, terutama jika berwarna kuning kehijauan atau hijau keputihan.

Hampir kebanyakan setiap wanita akan mengalami semacam infeksi vagina setidaknya satu kali dalam seumur hidup.

Ini karena keseimbangan yang halus sekresi vagina yang sehat terganggu selama menstruasi yang terjadi setiap bulannya.

Vagina paling tidak asam selama menstruasi dan ini memberikan kesempatan untuk infeksi. Selain menstruasi, banyak faktor lain yang juga dapat mempengaruhi keseimbangan.

Biasanya, keputihan bukanlah masalah serius bagi seorang wanita. Namun, karena bisa juga menandakan adanya infeksi, seorang wanita harus bisa membedakan antara keputihan yang normal dan keputihan yang menunjukkan adanya infeksi.

Dalam kebanyakan kasus, seorang wanita akan dapat mengidentifikasi jenis infeksi hanya dengan memeriksa penampilan keputihan, seperti:

  • Jika keputihan keruh atau berwarna kuning, itu merupakan indikasi kuat gonore (kencing nanah).
  • Jika keputihan berbusa dengan warna kuning atau kehijauan dan disertai bau busuk, itu bisa berarti trikomoniasis.
  • Jika cairannya kental, berwrana putih dan seperti keju, kemungkinan besar wanita tersebut terkena infeksi jamur.
  • Jika keputihan berwarna putih, berwarna abu-abu atau berwarna kuning dan berbau amis, ini merupakan indikasi bakterial vaginosis.
  • Jika keputihan mengandung darah atau berwarna coklat, itu disebut sebagai pendarahan vagina dan tidak dianggap sebagai keputihan.

Hal tersebut dapat terjadi akibat siklus menstruasi yang tidak teratur dan kanker serviks atau endometrium.

Penyebab Kondisi Keputihan Pada Wanita

Keputihan adalah hal yang normal dan pada kebanyakan wanita akan mengalaminya. Ini adalah cairan atau lendir yang menjaga vagina tetap bersih dan tetap lembab serta melindunginya dari infeksi.

Infeksi keputihan biasanya terjadi ketika vagina paling tidak terlindungi oleh tingkat keasaman normal.

Ada sejumlah infeksi, termasuk penyakit menular seksual (PMS) yang dapat menyebabkan keputihan yang tidak normal (abnormal).

Beberapa penyakit menular seksual (PMS) yang paling umum adalah trikomonas, gonore (kencing nanah) dan klamidia.

Selain ke-3 penyakit menular seksual (PMS) ini, infeksi keputihan juga bisa disebabkan oleh vaginosis bakteri atau infeksi jamur.

Gejala utama keputihan pada wanita adalah:

  • Gatal saat buang air kecil.
  • Nyeri saat berhubungan seksual.
  • Pembengkakan pada vagina.

Jika infeksi disebabkan oleh gonore (kencing nanah), gejalanya akan mencakup perdarahan di antara periode nyeri panggul dan inkontinensia urine.

Jika seorang wanita memiliki infeksi jamur, kemungkinan besar akan mengalami rasa sakit saat berhubungan seksual dan gatal-gatal atau nyeri di sekitar vulva.

Keputihan biasanya tidak perlu dikhawatirkan jika: Tidak memiliki bau yang kuat atau tidak menyenangkan.

Berstektur bening atau berwarna putih. Berstektur kental dan lengket. Berstektur licin dan basah.

Baca Juga: Keputihan Terasa Gatal? Begini Cara Mengatasinya

Segera lakukan konsultasi online dokter kelamin di situs kami, atau bisa juga langsung datang ke klinik kelamin yang bertempat di Jakarta Pusat.

Sumber: Klinik Apollo

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu