Bahaya Balanitis jika Tidak Diobati Bisa Sebabkan Kanker Penis

Ilustrasi Bahaya Balanitis jika Tidak Diobati Bisa Sebabkan Kanker Penis

Klinik Apollo – Ternyata kulit kepala penis dan kulup dapat dikenai masalah medis yang disebut balanitis. Balanitis merupakan kondisi yang menimbulkan peradangan di kedua bagian alat reproduksi tersebut.

Balanitis memiliki bahaya tersendiri jika tidak diobati, salah satunya bisa menyebabkan kanker penis.

Penyakit kelamin pria ini umumnya menimbulkan kemerahan, gatal-gatal, nyeri, atau bahkan lebih parah lagi. Dampak ini dinamakan komplikasi.

Agar komplikasi tercegah, penderita balanitis harus menanggulanginya.

Proses Terjadinya Balanitis Akibat Bakteri

Tahukah Anda bahwa balanitis disebabkan oleh mikroba, seperti patogen, virus, dan jamur. Selain itu, beberapa penyakit menular seksual juga dapat mendatangkan balanitis.

Pemicu dapat masuk melalui organ genital. Misalnya, bakteri. Bakteri memperoleh akses, kemudian masuk ke kelamin pria melalui kontak langsung dengan bakteri yang ada di tangan atau bahan yang terkontaminasi.

Bahan-bahan yang terkontaminasi itu, seperti bahan kimia atau sabun yang tidak cocok. Setelah itu, patogen akan memulai pengembangbiakan dan mengalami proliferasi di lingkungan yang sesuai.

Proliferasi bakteri ini menyebabkan reaksi peradangan pada kulit kepala penis. Proses itulah yang mendatangkan beberapa tanda, misalnya kemerahan dan rasa nyeri.

Apa yang Bahaya dari Penyakit Balanitis?

Pria yang mengalami peradangan di kulit kepala dan ujung penis, mungkin karena tidak melaksanakan khitan, masif berhubungan seksual, atau terkena penyakit diabetes.

Segera meminta pertolongan dokter apabila mengalami gejala balanitis, mungkin dokter akan melangsungkan diagnosis setelah pasien tiba di tempat pengobatan.

Biasanya, gejala kondisi ini terdapat kemerahan di area penis, dan dokter akan memeriksa tanda tersebut sebagai bagian dari diagnosis. Dokter akan mengambil sampel apabila penis mengeluarkan cairan.

Nantinya, dokter akan menganalisis di laboratorium. Biopsi dapat dilakukan oleh dokter apabila balanitis diakibatkan infeksi kulit yang kronis.

Tenaga medis mengambil sampel jaringan penis milik pasien lalu menganalisisnya di laboratorium.

Selesai mendiagnosis, dokter mungkin akan memberi obat atau menerapkan cara tertentu untuk menyembuhkan balanitis.

Ingatlah bahwa balanitis dapat mendatangkan komplikasi potensial jika penderita tidak mengatasinya dengan benar.

Berikut adalah beberapa bahaya yang berkaitan dengan balanitis:

  • Penyebaran kepada orang lain: Ada risiko bahwa infeksi bisa menular ke area lain, termasuk uretra (saluran kemih), skrotum (kantung zakar), atau bahkan pasangan seksual bila penyakit ini datang akibat mikroorganisme.
  • Fimosis parah: Peradangan kepala penis dapat menyebabkan pembengkakan dan penyempitan yang dikenal sebagai fimosis. Fimosis yang sudah parah dapat membuat seseorang kesulitan membersihkan kepala penis dengan baik. Komplikasi ini juga meningkatkan risiko infeksi yang berulang.
  • Jaringan parut: Balanitis yang kambuh dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut di kulit kepala penis. Jaringan parut ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan, penurunan sensasi secara seksual, dan gangguan fungsi ereksi.
  • Kanker penis: Balanitis kronis berpotensi meningkatkan risiko kanker penis. Jaringan yang terus-menerus meradang dan teriritasi dapat mengalami perubahan prakanker pada kulit kepala penis.

Nah, itulah penjelasan mengenai bahaya balanitis. Dengan berbagai gejala dan komplikasi yang ada, masihkan kita tidak peduli dengan penyakit ini? Tentunya, jangan sampai hal itu terjadi, ya!

Sumber: Klinik Apollo

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu