Klinik Apollo – Penyakit sifilis bisa menular pada pasangan seksual melalui hubungan seksual, termasuk hubungan vaginal, anal atau oral.
Infeksi ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan luka sifilis, bisul atau ruam yang terjadi pada penderita.
Meskipun sifilis tidak menular melalui kontak sehari-hari, seperti berbagi makanan, minuman atau perlengkapan mandi, risiko penularannya pada pasangan seksual tetap tinggi.
Kemungkinan menularnya sifilis pada pasangan seksual dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah fase infeksi sifilis pada penderita.
Penting untuk diingat bahwa seseorang dapat terinfeksi sifilis meskipun tidak memiliki gejala yang terlihat atau tidak menyadari bahwa telah terinfeksi.
Oleh karena itu, komunikasi terbuka dan penggunaan langkah-langkah pencegahan yang tepat sangat dianjurkan dalam setiap hubungan seksual.
Hal yang Harus Dilakukan untuk Mencegah Penularan Sifilis
Sumber gambar: klinikapollojakarta.com |
Sifilis terbagi menjadi 4 fase, yaitu primer, sekunder, laten dan tersier. Pada fase primer, penderita akan mengalami luka terbuka yang sering kali tidak terlihat dan tidak nyeri.
Pada fase sekunder, muncul ruam pada kulit dan gejala-gejala seperti demam, nyeri otot dan kelelahan.
Fase laten adalah fase tanpa gejala yang dapat berlangsung selama beberapa tahun sebelum masuk ke fase tersier yang dapat merusak organ-organ dalam tubuh.
Pada setiap fase sifilis, risiko penularan pada pasangan seksual masih ada, terutama jika tidak ada langkah-langkah pencegahan yang dilakukan.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penularan sifilis pada pasangan seksual:
1. Penggunaan kondom (pengaman)
Menggunakan kondom dengan benar dan konsisten dapat membantu melindungi diri dan pasangan seksual dari penularan sifilis dan penyakit menular seksual (PMS) lainnya.
2. Tes dan pengobatan
Tes rutin untuk sifilis dan penyakit menular seksual lainnya sangat penting, terutama jika Anda memiliki banyak pasangan seksual baru atau pasangan seksual yang terinfeksi.
Jika Anda atau pasangan seksual Anda terdiagnosis dengan sifilis, segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau dokter ahli untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
3. Mengurangi jumlah pasangan seksual
Semakin banyak pasangan seksual yang Anda miliki, semakin tinggi risiko penularan penyakit menular seksual, termasuk sifilis.
4. Komunikasi terbuka
Penting untuk berkomunikasi dengan pasangan seksual Anda tentang status kesehatan Anda dan sejarah seksual Anda.
Dengan berbagi informasi ini, Anda dapat bekerja sama untuk melindungi kesehatan seksual masing-masing.
5. Vaksinasi
Vaksinasi terhadap penyakit menular seksual lainnya, seperti hepatitis B dan human papilloma virus (HPV) dapat membantu melindungi kesehatan seksual Anda secara keseluruhan.
Jika Anda memiliki kekhawatiran atau curiga terinfeksi sifilis, segera temui profesional kesehatan atau dokter ahli untuk tes dan pengobatan yang tepat.
Dengan pengetahuan yang baik tentang sifilis, komunikasi terbuka dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat melindungi diri dan pasangan dari penularan sifilis dan penyakit menular seksual lainnya.
Kesehatan seksual yang baik adalah hak setiap orang dan tindakan pencegahan adalah langkah penting dalam mencapainya.
Sumber: Klinik Apollo
0 Komentar